Nasib Javanese Corner di Pojokan

Jika kamu berjalan melewati pintu masuk perpustakaan UIN Raden Mas Said Surakarta, di kiri jalan pojok bakal ada ruang khusus untuk buku-buku bertema Jawa. Ruang itu bernama Javanese Corner. Kita tidak perlu menduga kenapa ruang khusus itu malah dinamai berdasar bahasa Inggris, bukan bahasa Jawa. Sepertinya, sedari nama sudah mengingkari fungsinya.

Ruang itu memang selalu sepi. Buku-buku yang terpajang tidak banyak, hanya satu sisi dinding yang berisi rak, itupun buka tidak terlalu penuh.

Bagiku ruangan itu penting, karena bukunya aku butuh. Namun selalu terkesan eksklusif, sebab buku hanya boleh dibaca di tempat, tidak boleh dibawa pulang. Oleh karena itu, karena harus baca di tempat, ruangan musti nyaman betul untuk digunakan membaca, merenung, dan menelaah. Itu harga mahal untuk ruang eksklusif itu.

Namun, nyatanya tidak begitu. Ruangan digunakan untuk "CETAK KARTU BEBAS PUSTAKA" begitu tertulis dengan huruf kapital, tepat di samping pintu. Maka, ketika aku membaca di sana, aku malah gagal fokus karena menyimak dua petugas cetak kartu yang bercakap-cakap. Ruangan cukup senyap kerena asa dan karpet, barang aku mengecap pun sangat terdengar, apalagi dua petugas itu. Jujur saja, aku terganggu.

Besoknya saya datang lagi setelah sholat dzuhur, dengan harapan bakal lebih tenang. Aku datang tepat sehabis sholat, yang berarti sekitar jam 12 lebih sedikit. Aku berencana langsung ke tempat eksklusif itu. Namun aku malah mendapati, ruang itu dibuat sholat dan makan, juga ngobrol tentunya. Ruang keren bernama Javanese Corner itu berubah jadi mushola. Alhamdullah sesuai nama kampusnya yang Islam.

Aku urungkan niat untuk masuk, sampai nanti kondusif. Sampai tempat itu kembali menjadi tempat baca, bukan tempat sholat, makan, ngobrol, atau tempat cetak kartu. Atau pulang saja. Ah, selalu saja ada, halangan untuk membaca, juga melakukan riset buat skripsi. Sepertinya memang tidak semudah itu~
Penulis/Jurnalis

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar
© Dhima Wahyu Sejati. All rights reserved. Developed by Jago Desain